Solo – Yayasan Warna-warni Indonesia (WWI) menggelar presentasi dan lomba modul sejarah “Mencintai Solo Masa Lalu untuk Solo Masa Depan”, di Rumah Budaya Kratonan Jl Manduro no 4. Kartotyasan, Senin (26/5). Acara tersebut merupakan kerjasama antara Yayasan WWI pimpinan Nina Akbar Tandjung dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Solo.
Ditemui disela acara, salah satu pendiri yayasan WWI, Agustian Budi Prasetya mengatakan, program ini adalah wujud dari kepedulian WWI terhadap sejarah yang ada di sekitar kita.
“Kami mengadakan lomba mengidentifikasi sejarah utamanya di kota Solo, sesuai dengan kurikulum pelajaran sejarah yang mereka terima di sekolah,” katanya.
Agustian juga mengatakan lomba ini bertujuan untuk melengkapi pengetahuan sejarah yang didapatkan di dalam kelas. “Jadi kami mengajak banyak anak untuk membuat kelompok kecil dan mereka diajak keluar, meneliti, dan mengamati bangunan bersejarah. Totalnya ada 181 kelompok kecil, yang kesemuanya akan menyerahkan hasil laporan penelitiannya kedalam bentuk makalah untuk dilombakan,” ungkapnya.
Dalam lomba modul sejarah tersebut, peserta dituntut untuk mempelajari hubungan antara sejarah nasional dengan sejarah yang ada di Solo. Selain itu peserta juga diajak untuk mempelajari toponomi solo dimana Solo yang dahulu dikuasai Kraton, baik itu Mangkunegaran maupun Kasunanan. Peserta juga mempelajari tentang kebinekaan dan kesatuan lewat meneliti tentang tempat tinggal kaum Muslim di Kauman, kaum saudagar di Laweyan dan Pecinan.
“Kami berharap dengan kegiatan ini Siswa bisa memahami Solo dengan lebih kontekstual dimasa sekarang,” pungkasnya.
Sumber: http://www.timlo.net/baca/68719549820/wwi-gelar-lomba-modul-sejarah-solo/ (27 Mei 2014)